Putus asa bukan jalan bahagia

 

Kerana dunia ini tempat ujian, berpautlah pada satu kuasa.

Dalam kehidupan ini pastilah kita selalu berusaha untuk menjadi lebih baik, baik untuk kehidupan dunia mahupun akhirat. Kita juga pasti mempunyai cita-cita tinggi, mempunyai tujuan yang mulia dan sebagainya. Bagaimana kalau di tengah jalan ada ujian yang sangat berat? Ternyata tidak semuanya bersikap sama. Ada di antara kita yang tetap tabah menghadapi ujian itu, ada yang tetap sabar. Namun sayang sekali, tidak sedikit di antara kita berputus asa dan berbalik arah. Padahal sesungguhnya semua urusan untuk orang mukmin itu baik sebagaimana sabda Rasulullah s.a.w : “Sungguh sangat menakjubkan urusan orang-orang mu’min, apabila ia mendapat nikmat, ia bersyukur, apabila ia tertimpa musibah, ia bersabar”. Selayaknya orang-orang beriman menghadapi musibah dengan sabar malah tidak berputus asa. Allah s.w.t sangat membenci orang-orang yang berputus asa dari rahmatNya.

Pernahkah kita perhatikan seorang bayi yang sedang belajar berjalan. Dia jatuh, bangun lagi, jatuh lagi, bangun lagi. Dia tak pernah berhenti untuk belajar berjalan, dia tidak pernah bosan untuk mencuba hal yang sama terus-menerus, dia seolah-olah tahu bahwa inilah jalan keberhasilan yang harus di tempuh. Tanpa kenal lelah dia terus berusaha dan terus berlatih hingga akhirnya ia mampu berjalan sebagai hasil dari usaha yang dilakukan selama ini. Bayangkan kalau saat ia jatuh lalu sang bayi memutuskan untuk berhenti berusaha, putus asa ataupun ia bosan lalu dia bermalas-malasan, tentulah dia takkan mampu berjalan sampai dewasa. Tapi Allahs.w.t menciptakan bayi tidak seperti itu. Secara naluri ia akan berlatih dan terus berlatih hingga ia bisa berjalan.

Pernahkah kita melihat diri kita yang sedang berikhtiar, sedang mencari ilmu atau sedang bekerja lalu banyak ujian, cubaan dan aral yang menghadang, apakah kita akan berhenti atau terus istiqomah dan terus konsisten atas usaha yang sedang kita lakukan? Ya sikap istiqomahlah yang harus kita pilih, bukan sebaliknya. Kalau kita di tengah jalan berputus asa, sia-sialah usaha kita selama ini. Sangat sayang bukan? Pantang menyerah, itulah yang harus kita jadikan slogan dan prinsip hidup agar kita mampu meraih tujuan dan memperoleh keberhasilan dari usaha yang sedang kita lakukan.

Banyak ayat-ayat dalam Al Quran yang melarang kita untuk berputus asa seperti dalam Al Quran Surat Yusuf ayat 81, Allah s.w.t berfirman ertinya : “Hai anak-anakku pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.”

Pada ayat tersebut diceritakan bahwa Nabi Ya’kob meminta anak-anaknya untuk mencari Yusuf. Dia sangat merindui  Yusuf, anak kesayangannya yang mempunyai kelebihan berbanding anak-anaknya yang lain kerana telah sekian lama berpisah sejak Yusuf diajak bermain oleh saudara-saudaranya yang lain. . Nabi Ya’kob berpesan kepada anak-anaknya agar tidak berputus asa dari rahmat Allah agar mereka terus dan terus mencari Yusuf. Akhirnya atas izin Allah dapat bertemu Yusuf.

Jangan pernah berputus asa. Ingat bahwa rahmat Allah s.w.t sangat luas, Allah s.w.t juga tidak akan membebani hambaNya melainkan sesuai kemampuannya. Tidak ada dalam kamus bagi seorang muslim untuk berputus asa dalam kehidupan, tetaplah optimis bahwa suatu saat nanti usaha dan tawakal kita akan berhasil. Tetaplah bersemangat!

Penulis: Fathiah Solehah bt Ismail

www.indahnyaislam.my

—-—

Sumbangan ikhlas untuk dakwah Indahnya Islam:

www.indahnyaislam.my/Sumbangan-Indahnya-Islam

PERSATUAN INDAHNYA ISLAM
5622 6352 7695 (Maybank Islamik)

Total
0
Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *



Sumbangan
Related Posts